Get Google Ads Free! :: New Secret!! Click Here!

Wednesday, May 30, 2007

Kemarin, Sekarang dan Besok

Pernah baca buku La Tahzan Jangan Bersedih! karya DR. ’Aidh al-Qarni? Kebetulan saat ini saya membaca edisi terjemahannya dan belum selesai saya baca sampai sekarang.
Di bagian-bagian pertama buku ini, membahas tentang Kemarin (judul : Yang Lalu Biar Berlalu), sekarang (judul: Hari Ini Milik Anda) dan Besok(judul: Biarkan Masa Depan Datang dengan Sendirinya).

Jika seorang membaca isi judul tersebut dan mengartikannya secara salah (negatif), maka dia akan lebih terfokus pada judul kedua yaitu Hari Ini Milik Anda, kenapa? Mari kita bahas satu persatu isi dari judul tersebut.

Yang Lalu Biar Berlalu, seolah-olah kita tidak boleh melihat masa lalu, tidak boleh melihat sejarah apa yang terjadi di masa yang lalu, seperti yang tertulis ”Orang yang berusaha kembali ke masa lalu adalah tak ubahnya orang yang menumbuk tepung atau orang yang menggergaji serbuk kayu”. Atau pada kalimat, ”Orang yang berpikiran jernih, tidak akan pernah melihat atau menoleh ke belakang.....”

Apa yang terbersik di benak Anda ketika membaca kalimat tersebut?
Saya lebih condong untuk kembali pada judul bukunya La Tahzan Jangan Bersedih! Janganlah melihat masa lalu jika hal itu membuat Anda bersedih, tapi ingatlah masa lalu jika itu merupakan pelajaran berharga dan bisa membangkitkan semangat kerja Anda. Tidak sedikit orang-orang yang sukses hanya karena mempelajari kesalahan-kesalahan masa lalu dan kemudian memperbaikinya.

Bagaimanapun masa lalu tetaplah masa lalu yang tidak mungkin kembali lagi, dan begitu banyak pelajaran yang bisa diambil dari kegagalan masa lalu untuk diperbaiki di saat sekarang.

Hari Ini Milik Anda, bagus kalau Anda menganggap hari ini milik Anda karena akan menimbulkan semangat dan melupakan kesalahan/kesedihan Anda. Tapi jika Anda terpaku pada hari ini saja, maka Anda pun tidak punya harapan untuk hari esok, jika hari ini telah selesai maka habislah hari Anda.

Hari ini milik Anda begitu juga hari esok adalah semboyan yang cukup bagus, kita lalui hari ini sambil mempersiapkan hari esok. Memang umur dan ajal tidak seorangpun yang tahu maka berusahalah sebaik mungkin pada hari ini seolah-olah Anda akan dihormati esok hari.

Biarkan Masa Depan Datang Sendiri, memang tidak ada yang salah dari judulnya tapi seolah-olah kita tidak boleh mempunyai cita-cita, tidak boleh memiliki impian dan harapan, seperti pada kalimat ”Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat di raba, belum berwujud dan tidak memiliki rasa dan warna. Jika demikian mengapa harus menyibukkan diri dengan hari esok......”.

Menurut saya, kita sah-sah saja mempunyai cita-cita, harapan, impian dan rencana untuk masa depan, tapi janganlah sekedar angan-angan saja. Jadikan cita-cita, harapan dan impian Anda tersebut menjadi nyata dengan bekerja keras dan selanjutnya akan menimbulkan semangat untuk menjalani hari-hari Anda. Jikapun nantinya usaha untuk menggapai hari esok Anda kandas, maka janganlah bersedih. Yang terpenting Anda telah berusaha keras untuk mewujudkannya.

Apa yang bisa kita simpulkan dari ketiga judul dari buku La Tahzan Jangan Bersedih!
Pertama, Jangan pernah terpaku pada masa lalu yang membuat Anda bersedih

Kedua, Jadikan hari ini milik Anda untuk berbuat dan bekerja lebih baik

Ketiga, Jangan terpaku pada masa depan berupa angan-angan, buktikan bahwa Anda mampu menggapainya.

Keempat, Jadikan kegagalan hari kemarin pelajaran yang berharga, impian, cita-cita dan harapan Anda menjadi pemacu semangat untuk bekerja dan berbuat lebih baik pada hari ini.

No comments:

Powered By Blogger